Mengenal Lebih Dekat Filsafat Dengan Tes Jawab Singkat (1)
Refleksi
Perkuliahan Kedua (28 September 2017)
Oleh
Devi
Nofriyanti (17709251041)
PPS
UNY Pendidikan Matematika B
Refleksi
telah diposting di deenof.blogspot.com
Assalammu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Kali
ini saya akan merefleksikan pertemuan kedua kuliah filsafat dengan dosen
pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A. Seperti biasa perkuliahan diawali dengan
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar apa yang kami pelajari
mendapatkan ridho Allah SWT. Nah pada pertemuan ini kami diuji untuk menjawab
tes jawab singkat terkait filsafat. Sebelumnya saya telah mendapatkan cerita
dari teman-teman yang pernah mengikuti kuliah ini saat S1 bahwa tes jawab
singkat merupakan tes yang sulit, mayoritas mahasiswa mendapatkan nilai nol.
Akhirnya cerita tersebut bisa saya buktikan sendiri. Berikut beberapa
pertanyaan yang diberikan oleh Prof.Marsigit beserta penjelasan jawabannya :
Tes
jawab singkat
1.
Ruangnya
dimana?
Jawaban : kapan
Ruang itu adalah
waktu, kita tidak mungkin memahami ruang jika tidak menggunakan waktu padahal
ruang adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Kita harus bisa mmbedakan
yang ada dan yang mungkin ada. Belajar filsafat harus diulang-ulang. Filsafat itu olah pikir. Ada artinya ada di
dalam pikiran. Belum tentu ada berarti ada potensi untuk menjadi ada. Bisa paham ruang karena waktu. Bisa paham
waktu karna ruang
2.
Jam
berapa?
Jawaban : dimana
Bisa paham ruang
karena waktu. Bisa paham waktu karna ruang. Sehingga jika ditanya waktu harus
tau ruangnya dimana.
3.
Anda
itu apa?
Jawaban : hakikat
Hakikat
ontologis. Pilar filsafat ada 3 ontologis, epistimologis dan aksiologis.
4.
Apa
awalan anda?
Jawaban : Potensi
Semua yang ada
dan yang mungkin ada adlh potensi. Sebuah batu pun potensi, batu disungai punya
potensi jadi pasir.
5.
Anda
darimana?
Jawaban : terpilih
Hidup itu sebuah
potensi. Potensi ada dua hati dan pikir, atau potensi terpilih dan memilih.
Batu potensi terpilih, dijatuhkan oleh hukum alam/tuhan. Tapi batu kemudian
setelah ditentukan Tuhan maka dia punya potensi. Misalnya batu tersebut bergelinding
sehingga batu yg lain pecah. Dia bisa memilih, susuai dengan hukum alam. Dari
hukum alam manusia belajar ilmu alam. Contohnya : Manusia mempelajari lahar gunung
agung kemana saja mengalirnya.
6.
Anda
mau kemana?
Jawaban : memilih
Memilih yang ada
dan yang mungkin ada. Misal memilih tidak mendengarkan, bernafas. Termasuk
memilih untuk melihat. Maka aku terpilih oleh Tuhan untuk tidak mampu melihat
bagian belakang kecuali melalui alat,misalnya cermin. Apa yg kita ucapkan itu
kita pilih. Jangan berkecil hati jika kita tidak sempurna. Kita hidup karena kita
tidak sempurna. Sebenar-benarnya manusia itu sempurna dalam ketidaksempurnaan
dan tidak sempurna dalam kesempurnaan. Ambil contoh saja jika pendengaran kita
ini sempurna maka kita akan mampu mendengarkan semuanya, ada orang kecopetan,
ada hewan yang digigit harimau bisa kita dengar, maka akan sangat mengerikannya
hidup kita jika semuanya bisa kita dengar. Maka sebenar-benarnya hidup tentram itu
karena kita tidak sempurna. Bahagia karena tidak sempurna. Maka memintalah sesuai
dengan sunnatullah (kodrat manusia)
7.
Anda
dimana?
Jawaban : di perbatasan
Berfilsafat itu
harus terbebas dari zona nyaman berpikir. Zona nyaman dalam hati diperjuangkan.
Bisa membedakan antara hati dan pikiran. Pikiran memang harus kacau tapi jangan
sampai mengacaukan hati. Untuk itu belajar filsafat harus berdoa dulu. Kuatkan
ibadah.
8.
Anda
dengan siapa?
Jawaban : dengan keputusan
Tiadalah diri kita
diri orang yang berpikir, tiadalah hidup itu pada satu detikpun waktu tidak mengambil
keputusan. Mulai dari bawah sadar (intrinsic) dan yang disadari. Keputusan merupakan
berpikir yang paling tinggi. Filsafat itu bijaksana dalam mengambil keputusan.
Maka sebenar-benarnya orang yang cerdas adalah orang yang berani mengambil keputusan.
9.
Apa
awalan anda?
Jawaban : kesadaran
Mau kemana saja
diawali dengan sadar. Berangkat sadar belum tentu berkahir sadar
10. Dimana akhiran
anda?
Jawaban : di awalan
Selama masih ada
daya dan upaya untuk berpikir. Mengakhiri sesuatu berarti pertanda mengawali
yang lain.
11. Siapa kekasih
anda?
Jawaban : milikmu
Milik itu adalah
sifat tentang dirimu itu. Contoh sifat lapar, mengantuk, suka berbicara.
Kekasihku adalah miliku, sifatku. Sebenar-benarnya hidup harus lengkap ada
normative, formal estetik.
12. Siapa yang anda
benci?
Jawaban : mitos
13. Anda mimpi apa?
Jawaban : belum tentu kenyataan
14. Apa pekerjaan
anda?
Jawaban : membaca
Merupakan
kerjaan orang filsafat
15. Apa bacaan anda?
Jawaban : yang ada dan yang mungkin ada
Semua, tanpa
terkecuali.
16. Apa hobi anda?
Jawaban : sintesis
17. Apa penyakit
anda?
Jawaban : mitos
18. Apa kekayaan
anda?
Jawaban : sintesis
19. Siapa di luar
dirimu?
Jawaban : anti tesis
Tesisnya itu dirimu
itu. Berpikir itu adalah antara aku dan bukan aku
20. Apa logika anda?
Jawaban : analitik
Analitik artinya
berpikir tanpa melihat kenyataannya. Kenyataan itu sintesis. Sebenar-benarnya hidup adalah hermenitika
antara kenyataan dan logika. Pikirkanlah kenyataanmu dan kerjakanlah pikiranmu,
naik spiritual doakanlah.
21. Apa kenyataan
anda?
Jawaban : sintesis
22. Anda sedang apa?
Jawaban : mengada
Statusnya ada,
maka menjadi penting. Sesuatu yag ada itu mengada
23. Mana hasilnya?
Jawaban : pengada
Ketika menjawab pertanyaan
ini maka anda mengada. Kemudian nilainya 0 maka itu pengada. Jadi baju-baju
yang kita pakai ini adalah pengadanya tukang jahit. Jika tidak ada tukang jahit
maka tidak ada baju. Bagaimana dikatakan ada, kalau engkau menyadari.
24. Kapan anda
bangun?
Jawaban : ketika sadar
25. Kapan anda
tidur?
Jawaban : ketika tak sadar
Demikianlah
tes jawab singkat dan penjelasannya dengan pengada berupa mayoritas mahasiswa mendapatkan
nilai 0 karena menjawab dengan pikiran orang awam (bukan dengan berfilsafat).
Prof. Marsigit menjelaskan bahwa belajar filsafat ini untuk motivasi bukan untuk
nilai. Kami disadarkan untuk tidak boleh
sombong karena ilmu yang kami miliki masih sangat sedikit. Belajar filsafat itu
harus banyak membaca, yaitu bacaan yang ada dan yang mungkin ada. Nilai 0
merupakan pukulan untuk belajar lagi dan lagi, salah satunya belajar dari sumber
bacaan yang ada di blog Prof. Marsigit.
Demikianlah
refleksi perkuliah pertemuan kedua kuliah filsafat, semoga bermanfaat bagi kita
semua untuk lebih mengenal filsafat. Wassalammu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar