Mengenal Lebih Dekat Filsafat Dengan Tes Jawab Singkat (4)
Refleksi
Perkuliahan Kelima (19 Oktober 2017)
Oleh
Devi
Nofriyanti (17709251041)
PPS
UNY Pendidikan Matematika B
Refleksi
telah diposting di deenof.blogspot.com
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kali
ini saya akan merefleksikan pertemuan keenam kuliah filsafat dengan dosen
pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A. Seperti biasa perkuliahan diawali dengan
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar apa yang kami pelajari
mendapatkan ridho Allah SWT. Sama seperti pertemuan sebelumnya, kali ini kami
diberikan Tes jawab singkat, namun uniknya pertanyaan filsafat ini digali dari
seorang petani. Berikut pertanyaan dan jawabannya :
1. Misal,
pondamen. Tanpa pemisalan tidak ada langkah selanjutnya (perhitungannya).
2. Diketahui,
pondamen. Pengetahuan adalah pondamen dari pengetahuan berikutnya
3. Panjang
sisi, kuantitatif
4. Suatu
segitiga, obyek pikir
5. Hitunglah,
determin. Orang yang menyuruh orang lain dsebut determinism
6. Luasnya,
teologi. Luas belum bisa dihitung, tapi disuruh menghitung luas.
7. Sidin,
subyek
8. Adalah,
identitas
9. Seorang,
wadah
10. Petani,
predikat
11. Mempunyai,
kuasa. Misalnya istri mempunyai bertanya kepada suaminya
12. Ladang,
sifat
13. Seluas,
sifat (makna terkait konteks)
14. Dua,
subyek. Ditempat lain bermakna kuantitatif. Karena terikat oleh predikat
(hektar)
15. Hektar,
predikat
16. Ditanami,
mengada
17. Jagung,
predikat
18. Laba,
sifat
19. Dan,
sintetik (sesuatu yang brtambah itu sintetik)
20. Ditabung,
mengada
21. Menyicil,
infinit regress
22. Harley,
yang ada
23. Davidson,
yang ada
24. Adanya,
kodrat
25. Cuma,
mengada
Setelah membahas tes
jawab singkat, kami dipersilahkan membuat satu pertanyaan. Berikut beberapa
pertanyaan mahasiswa yang dibahas.
Apa
itu teologi?
Segala macam yang
berhubungan dengan masa depan itu teologi. Baca buku Immanuel kant. Membaca
blog belum berfilsafat hanya menunjukkan bagaimana berfilsafat. Semua yang ada
dan yang mungkin ada itu bahan bacaan.
Untuk
mengambil keputusan harus memaksakan pendapat?
Memaksakan pendapat
adalah memaksakan ruang dan waktu. Hal itu dapat ditoleransi. Toleransi seberapa
jauh mampu mengikutinya. Maka kalau tida punya ilmu terjebak dalam ruang dan
waktu. Masuk ke ruang dan waktu yang tidak tepat, sehingga tidak bahagia. Barangsiapa
yang tidak cocok ruang dan waktunya adalah momok/monster. Ancaman kita jika tidak
bijaksana menjadi momok. Maka mau menjadi momok atau memperoleh ilmu itulah perbatasan.
Sebenar-benarnya ilmu ada diperbatasan, menembus ruang dan waktu. Jika punya
ilmu maka memaksa berubah jadi kesadaran.
Bagaiaman
pandangan filsafat mengenai pria dan wanita?
Secara filsafat
keduanya potensi maka meliputi yang ada dan yang mungin ada, hitam putih,
tinggi rendah, gemuk kurus. Potensi ada dua, takdir dan ikhtiar. Terpilih dan
memilih. Jdi wanita karena terpilih. Menjadi wanita yang begini karena memilih.
Cuma berikutnya ada dalam psikologi power
of mind. Pengaruh pikiran kita bisa merubah tabiat. Anak perempuan harus
diperlakukan sebagai perempuan agar intuisinya tidak kacau. Pikiran juga harus dikendalikan
dengan doa
Bagaimana
filsafat menilai ketidakpastian?
Adalah awal dari ilmu.
R.descartes menemukan metafisik karena meragukan Tuhan dalam rangka mencari Tuhan.
Alirannya skepticism. Tidak bisa membedakan mimpi dan kenyataan.
Bagaimana
menjadi orang yang bijaksana?
Bijaksana absolut hanya
milik Tuhan atau orang yang dipilih, sehingga kita ini hanya berusaha.
Bijaksana orang Timur dan Barat itu berbeda. Orang Timur dikatakan bijaksana jika
mampu mmberi. Sedangkan orang Barat jika mampu mencari. Semakin mncari ilmu semakin
bijaksana. Sehingga banyak orang Barat yang umurnya sudah 60 tahun tapi masih
kuliah. Sedangkan di negara kita, dengan umur seperti itu masih kuliah mungkin
akan dianggap tidak wajar. Itulah kenapa korupsi di negara kita ini sulit diberantas
karena bijaksananya kita adalah memberi. Jika dilihat dari kacamata filsafat
maka bijaksana itu adalah pengetahuan. Barangsiapa yang berilmu dia bijaksana. Dapat
disimpulkan bahwa bijaksana itu kembali ke sifat dan keadaan ruang dan waktunya.
Apa
hubungan yang ada di dalam pikiran?
Kacamata ini berwarna hitam,
kalian bisa menjawab karena melihatnya, berarti itu ada di luar pikiran. Kemudaia
kacamata ini saya sembunyikan. Apakah anda bisa menjawabnya? Jawabannya masih
berwarna hitam. Tanpa melihatnya anda bisa menjawab, karena kacamata berwarna
hitam ini telah ada di dalam pikiran anda. Contoh lainnya apakah anda tau siapa
nama pak RT saya? Anda tidak tau berarti belum ada di dalam pikiran, nah jika
saya beritahu, misal saya tulis, ucapkan atau membawa langsung orangnya maka nama
pak RT saya akan ada di dalam pikiran anda. Hidup ini tidak sekadar yang ada,
tetapi juga harus mengada. Mengada terkomposisi dari ada ada ada, dsan
seterusnya.
Apakah
subyek, predikat, obyek dalam hdup kita?
Jadi A=A itu identitas,
tanda “=” itu pembeda antara subyek dan predikat, misal pak Marsigit adalah
dosen, Frenty adalah mahasiswa, keduanya tidak mungkin tercapai. Frenty tidak
akan sama dengan mahasiswa. Karena mahasiswa itu sifatnya
begini..begini..bgini, sedangkan frenty begini..begini..begini.. tidak persis
sama. Karena tidak persis sama artinya mahasiswa termuat di dalam Frenty, karena
Frenty tidak hanya mahasiswa, frenty juga perempuan, pedagang, organizer, aktivis,
dsb. Contoh lain: rambut hitam. Rambut adalah subyek, hitam adalah predikat. Tidak
akan pernah sama hitam dengan rambut. Itulah prinsip kontradiksi. Karena rambuat
tidak hanya hitam. Maka rambut=hitam iyu salah. Jika rambut=hitam persis itu cuma
diandaikan atau kuasa Tuhan. Hitam itu ada banyak, hitam pekat, hitam manis,
dsb. Tidak akan pernah bisa menyamai rambut. Maka hukum identitas adalah
predikat=subyeknya. Manusia tidak akan mampu mencapai identitas. Kehidupan
manusia terjamin dengan hukum kontradiksi. Manusia mempunyai sifat
(kontradiktif). Contoh lain : Pak Marsigit keren, padahal tidak hanya keren
tapi cool and smart. Prinsip itu
ditemukan oleh Immanuel Kant (1671). Di dunia hanya ada 2 prinsip identitas dan
kontradiksi. Ke atas filsafat adalah spiritual.
Apa
yang dimaksud jati diri?
Jati diri itu
sifat/karakter yang diberi muatan sosial.
Karakter yang dikehendaki orang bersama yang dharapkam. Dalam filsafat tidak berkarakter
itu berkarakter yaitu karakter yang tidak berkarakter. Sosial dinaikkan sedikit
menjadi politik. Contoh pendidikan berkarakter menjadi politik.
Apa
hubungan antara petani dan filsafat?
Petani punya kekayaan.
Semua harta sifat. Semua sifat predikat. Petani subyek. Tidak ada milihknya dari
petani yang sama dengan petaninya. Sifat dengan predikat dikaitkan ada unsur
kuasa. Rambut warna hitam rambut berkuasa atas hitam. Kuasa dalam arti ruang
dan waktu. Jika mampu membeli Harley maka mampu menyatukan langit dan bumi.
Langitnya cita-cita, kenyataannya perwujudannya.
Apakah
ikhtiar dan doa itu bisa menentukan takdir?
Tidak ada ikhtiar dan doa
pun takdir terus mengalir. Sebuah batu selalu mengikuti suratan takdir. Semua ciptaan
Tuhan terkotasi dengan takdir. Doa kita memosisikan diri kta dalam ruang dan
waktu yg baik. Untuk berjuang memperoleh ruang dan waktu yang baik tidak mudah,
dalam perwayangan jawa ada lakon cerita. Kalah itu ada 2 macam, kalah buruk itu
petaka kala, kalah baik itu petaka krisna. Maka puncak dari wayang adalah
perang antara kebaikan dan keburukan. Maka kalahnya krisna itu senjatanya
bercakra dipanah kena lehernya petaka kala sehingga mati. Pesannya ialah
kalahkanlah waktu yang buruk itu dengan waktu yang baik. Mendefinisikan ke kehidupan
itu menggunakan waktu.
Demikianlah
refleksi pertemuan keenam kuliah filsafat, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar